Perbedaan Scratch dan Blockly

 Halo pembaca setia, kembali lagi di blog pembelajaran kita! 👋

Dalam dunia pemrograman, khususnya bagi pemula, ada dua nama besar yang sering disebut: Scratch dan Blockly. Keduanya menggunakan metode pemrograman visual berbasis blok yang sama-sama menarik. Namun, seringkali muncul pertanyaan, "Apa bedanya, dan mana yang harus saya pilih?"

Skenario ini mirip dengan seorang desainer yang bingung memilih antara dua alat desain. Untuk membantu Anda, kali ini kita akan mengupas tuntas perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari Scratch dan Blockly. Mari kita mulai!




Perbedaan Utama: Scratch vs. Blockly

Sekilas, keduanya memang terlihat mirip karena sama-sama menyusun blok kode. Namun, di baliknya ada perbedaan fundamental yang menentukan tujuan dan penggunaannya.

1. Fokus & Tujuan Platform

  • Scratch: Lebih dari sekadar alat, Scratch adalah sebuah platform kreatif lengkap. Tujuannya adalah untuk mendorong kreativitas dan berpikir logis melalui pembuatan proyek-proyek interaktif. Anda bisa membuat game, animasi, cerita digital, dan bahkan seni musik. Scratch memiliki komunitas global yang besar, sehingga Anda bisa berbagi dan belajar dari proyek orang lain.

  • Blockly: Blockly adalah pustaka (library) visual yang dikembangkan oleh Google. Ini lebih seperti "mesin" di balik layar. Blockly tidak memiliki satu "platform" tunggal seperti Scratch, melainkan diintegrasikan ke dalam berbagai aplikasi dan situs web, seperti Code.org, MakeCode, atau aplikasi untuk memprogram robot. Tujuannya sering kali sebagai jembatan untuk belajar konsep pemrograman dasar sebelum beralih ke bahasa berbasis teks seperti JavaScript atau Python.

2. Antarmuka (Interface)

  • Scratch: Memiliki antarmuka yang sangat kaya dan ramah anak. Ada Panggung (Stage) tempat Anda bisa melihat hasil program secara langsung, Sprite (Karakter) yang bisa Anda program, dan editor khusus untuk mengedit tampilan karakter atau menambahkan suara. Antarmukanya dirancang untuk eksplorasi dan kreativitas.

  • Blockly: Antarmukanya cenderung lebih sederhana dan fungsional. Tampilannya bisa berbeda-beda tergantung platform yang menggunakannya. Umumnya, ia hanya terdiri dari area kerja untuk menyusun blok dan area simulasi atau output yang disesuaikan dengan tujuan program (misalnya, layar game sederhana di MakeCode Arcade atau kontrol robot).

3. Fitur dan Lingkungan Belajar

  • Scratch: Menawarkan beragam blok kode yang lengkap untuk berbagai keperluan, seperti Gerakan, Tampilan, Suara, dan Sensor. Lingkungan belajarnya sangat mandiri, dengan komunitas yang kuat untuk saling menginspirasi dan berkolaborasi.

  • Blockly: Set blok kodenya spesifik sesuai kebutuhan platform. Misalnya, Blockly di MakeCode Arcade memiliki blok-blok khusus untuk game seperti spawn, set velocity, dan on button pressed. Blok-blok ini dirancang untuk mengajarkan konsep-konsep tertentu secara terstruktur.


Kelebihan dan Kekurangan

PlatformKelebihanKekurangan
Scratch👍 Sangat kreatif: Cocok untuk membuat game, animasi, dan cerita interaktif.
👍 Komunitas besar: Mudah menemukan tutorial dan inspirasi.
👍 Fitur lengkap: Ada editor gambar, suara, dan berbagai blok unik.
👍 Mudah digunakan: Antarmuka intuitif untuk pemula total.
👎 Kurang fokus: Terkadang bisa overwhelming bagi yang hanya ingin belajar logika dasar.
👎 Tidak secara langsung mengajarkan transisi ke teks-based coding: Cenderung menjadi "dunia sendiri".
Blockly👍 Fleksibel: Dapat diimplementasikan di berbagai platform dan perangkat.
👍 Jembatan ke coding teks: Blok kode sering kali memiliki tampilan yang mirip dengan sintaks bahasa pemrograman teks.
👍 Sederhana & terfokus: Cocok untuk mempelajari konsep dasar seperti perulangan dan percabangan tanpa gangguan.
👎 Fitur terbatas: Keberadaan fiturnya tergantung pada platform yang menggunakannya.
👎 Kurang untuk proyek kreatif yang kompleks: Lebih cocok untuk tugas-tugas terstruktur daripada proyek seni atau cerita interaktif.

Jadi, Mana yang Harus Kamu Pilih?

Pilihan terbaik tergantung pada tujuan belajarmu:

  • Pilih Scratch jika: Anda ingin berkreasi tanpa batas, membuat game atau cerita interaktif, dan menjadi bagian dari komunitas pembuat konten yang besar. Scratch adalah pintu gerbang yang sempurna untuk mengasah imajinasi dan logika pemrograman.

  • Pilih Blockly jika: Anda ingin mempelajari dasar-dasar logika pemrograman secara terstruktur atau bersiap untuk belajar bahasa pemrograman berbasis teks. Blockly adalah alat yang efektif untuk memahami konsep inti dalam konteks yang spesifik, seperti robotika atau pengembangan game sederhana.

Pada akhirnya, tidak ada pilihan yang salah. Keduanya adalah alat yang luar biasa untuk memulai perjalanan coding Anda. Yang terpenting adalah berani mencoba dan bereksperimen.

Jadi, mana yang akan kamu coba lebih dulu? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar, ya!

Lebih baru Lebih lama