Di era digital, data adalah “mata uang” baru. Semua yang kita akses di komputer atau ponsel mulai dari teks, gambar, video, hingga aplikasi sesungguhnya hanyalah sekumpulan bit yang diatur sedemikian rupa. Untuk memahami bagaimana data disimpan, diukur, dan dikirim, kita perlu mengenal satuan ukuran data serta konsep parity bit yang digunakan untuk memastikan data tetap akurat saat dikirimkan.
1. Satuan Ukuran Data
a. Bit dan Byte
-
Bit (b)
Singkatan dari Binary Digit. Nilai terkecil dalam data komputer, hanya bernilai 0 atau 1. -
Byte (B)
1 Byte terdiri dari 8 bit. Byte sering digunakan untuk mengukur ukuran file atau kapasitas memori.
b. Satuan yang Lebih Besar
Satuan | Singkatan | Konversi |
---|---|---|
Kilobyte | KB | 1 KB = 1.024 Byte |
Megabyte | MB | 1 MB = 1.024 KB |
Gigabyte | GB | 1 GB = 1.024 MB |
Terabyte | TB | 1 TB = 1.024 GB |
💡 Catatan: 1 KB bukan 1.000 Byte, melainkan 1.024 Byte karena sistem komputer menggunakan basis biner (kelipatan 2), bukan desimal.
c. Contoh Konversi
-
2 KB → Byte
2 × 1.024 = 2.048 Byte -
5 MB → KB
5 × 1.024 = 5.120 KB -
3 GB → MB
3 × 1.024 = 3.072 MB
2. Parity Bit
Ketika data dikirim dari satu perangkat ke perangkat lain (misalnya melalui jaringan), selalu ada risiko data rusak atau berubah. Parity bit digunakan untuk memeriksa apakah data yang diterima sama dengan yang dikirim.
Jenis Parity Bit
-
Even Parity (Parity Genap)
Menambahkan 1 bit ekstra sehingga jumlah bit "1" dalam data menjadi genap. -
Odd Parity (Parity Ganjil)
Menambahkan 1 bit ekstra sehingga jumlah bit "1" dalam data menjadi ganjil.
Contoh:
Data yang akan dikirim: 1010001
(terdapat 3 bit "1")
-
Jika menggunakan even parity, parity bit yang ditambahkan adalah 1 (supaya jumlah "1" menjadi 4 → genap).
-
Jika menggunakan odd parity, parity bit yang ditambahkan adalah 0 (supaya jumlah "1" tetap 3 → ganjil).
Dengan demikian, parity bit membantu mendeteksi kesalahan selama transmisi data.
3. Wrap Up – Konversi Bilangan
Karena komputer bekerja dengan bilangan biner, memahami konversi antar sistem bilangan sangatlah penting:
-
Biner → Desimal: Menggunakan posisi nilai 2ⁿ.
-
Desimal → Biner: Membagi dengan 2 berulang kali.
-
Biner → Heksadesimal: Mengelompokkan bit menjadi 4-bit.
-
Heksadesimal → Biner: Mengubah setiap digit hex menjadi 4-bit biner.
Contoh konversi biner ke desimal
1011
→ (1×2³) + (0×2²) + (1×2¹) + (1×2⁰)
1011
→ 8 + 0 + 2 + 1 = 11
Baik, saya buatkan contoh soal dan penyelesaiannya dengan skenario tersebut, sambil tetap mengaitkan ke materi satuan ukuran data, konversi, dan parity bit supaya nyambung dengan tujuan pembelajaran.
Contoh Soal
Seorang siswa ingin mengunggah tugas video ke Google Drive. Ukuran file tersebut adalah 2,5 GB, sedangkan koneksi internetnya hanya memiliki kecepatan unggah 512 KBps.
Hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengunggah file tersebut.
Jika siswa tersebut ingin memperkecil ukuran file menjadi kurang dari 1 GB agar proses unggah lebih cepat, berapa persen pengurangan ukuran file yang harus dilakukan?
Dalam proses pengiriman data, digunakan even parity. Jika salah satu byte data
1010110
akan dikirim, tentukan parity bit yang ditambahkan.
Penyelesaian
1. Menghitung waktu unggah
Ukuran file = 2,5 GB
Konversi ke KB:
Kecepatan unggah = 512 KBps
Waktu (detik) = Ukuran file ÷ Kecepatan
Konversi detik ke jam/menit:
Ukuran file = 2,5 GB
Konversi ke KB:
Kecepatan unggah = 512 KBps
Waktu (detik) = Ukuran file ÷ Kecepatan
Konversi detik ke jam/menit:
✅ Waktu unggah ≈ 1 jam 25 menit 20 detik
2. Menghitung persentase pengurangan ukuran
Target ukuran < 1 GB = 1.024 MB
Ukuran awal = 2,5 GB = 2.560 MB
Target ukuran < 1 GB = 1.024 MB
Ukuran awal = 2,5 GB = 2.560 MB
Persentase pengurangan:
✅ Harus mengurangi ukuran file sebesar 60%
3. Menentukan parity bit (even parity)
Data yang dikirim: 1010110
Jumlah bit "1" = 4 (sudah genap)
Even parity → tidak perlu menambah "1" lagi, maka parity bit = 0
Data yang dikirim menjadi:
✅ Parity bit = 0
Kesimpulan
Memahami satuan ukuran data membantu kita mengelola penyimpanan dan memahami kapasitas perangkat. Sementara parity bit adalah mekanisme penting untuk menjaga keakuratan data saat ditransmisikan. Keduanya saling melengkapi dalam dunia teknologi informasi.